Monday 2 April 2018

Sungguh, Maafkan Aku

10:29 pm 0 Comments


Aku takut kecewa, aku takut sakit hati.
Aku takut sayang, aku takut cinta.
Aku sering cemburu karena aku sulit percaya,
Semua itu karena aku pernah bahkan sering dibohongi dan dikhianati.
Maafkan aku,
Aku seperti ini bukan karena aku belum lupa dan masih mengingat2 masa lalu,,,
bukan juga aku meragukanmu.
Tapi karena sakit di masalalu memang belum benar2 hilang dari hatiku.
Tidak banyak yang aku inginkan darimu selain kesetiaan dn kasihsayangmu untukku.
Aku akan selalu dan terus belajar untuk menyayangi dn mencintaimu seperti kamu yang menyayangi dan mencintaiku.
Akan belajar menerima segala kekuranganmu seperti kamu yang bisa menerima segala kekuranganku
Akan belajar lebih bersabar dengan sifatmu yang mungkin tidak aku sukai seperti kamu yang bersabar dengan sifat dan sikapku yang sering menyakiti hatimu.
Maafkan aku,,,
Bimbing aku untuk menjadi lebih baik dan yang terbaik untukmu.

Monday 5 March 2018

Aku Tidak Menginginkan Untuk Di Inginkan

10:26 pm 0 Comments


Aku tidak menginginkan untuk diinginkan
Akupun tidak ingin memiliki untuk dimiliki,
Karena aku tidak pantas menginginkan sesuatu yang belum pasti buatku
Berangan-angan dalam khayalan yang melenakan,
Bisikan setan dalam kalbu bermain2 dengan perasaan.
Alangkah lemah dan rapuhnya manusia
Jika ia telah berhadapan dengan keluh kesah sekeping hati, bernama CINTA.
Ketahuilah..
Aku bukanlah pemilik diri dan hatimu.
Tiada Tuhan selain Allah..
Tuhanku,
Tuhanmu,
Yang Maha memiliki dirimu dan diriku
Yang Maha menggenggam hatimu dan hatiku.😊

Saturday 3 March 2018

Maaf Ayah dan Ibu, Aku Belum Bisa Memberikan Sesuatu Untukmu, Tapi Aku Sedang Berjuang.

1:18 pm 0 Comments

Ayah, Ibu aku selalu ingat semua perjuangan dan pengorbananmu untukku, demi aku untuk bisa mendapat predikat sarjana. Dan kini masa itu sudah berlalu ayah, ibu. Dengan do'a dan kerja keras ayah ibu aku bisa lulus dan mendapatkan predikat yang ayah dan ibu inginkan. Dalam bayanganku, dengan lulus dan mendapatkan predikat tersebut aku segera akan bisa menggantikan peranmu untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan ayah dan ibu. Tapi ternyata semua tak semudah yang aku bayangkan ayah, ibu. Bila mengikuti keinginan hati, selalu ingin rasanya ayah dan ibu berhenti bekerja dimasa tua kalian sekarang. Dan kini saatnya anakmu ini yang menggantikan perjuanganmu. Ingin rasanya melihat kalian duduk diteras rumah menikmati masa tua kalian tanpa harus memikirkan beban apapun itu. Ingin rasanya melihat kalian tersenyum bahagia di usia tua kalian. Tapi hingga saat ini aku belum bisa bakti kepada kalian. Maafin aku ayah, ibu.

Hidup enak selepas kuliah dengan gaji yang aku dapatkan ternyata tak seindah yang kubayangkan.  Ekspekstasi tinggi tentang penghasilan hanya ada di angan. Kini baru kusadari begitu naifnya pikiran itu, janji-janji yang dulu pernah kuucapkan belum kutepati. Apakah ayah dan ibu ingat, dulu aku pernah janji selepas kuliah dan mendapatkan kerja aku akan membukakan toko untuk ayah dan ibu agar tidak bekerja keras, kepanasan menjadi buruh disawah demi sesuap nasi? Apakah ayah dan ibu ingat, dulu aku pernah berjanji akan membelikan ibu mesin cuci agar tangan ibu yang sakit karena lelah bekerja di sawah tidak lagi sakit kalau mencuci baju? Apakah ayah dan ibu ingat?
Ayah, Ibu,,  dalam lubuk hati ku, aku ingin bakti kepada kalian. Tapi apalah daya ku ayah ibu, aku masih berjuang. Aku ingin melihat kalian tersenyum bahagia karenaku, Ingin rasanya ayah dan ibu bangga karenaku. Teruntuk ayahku,,selalu bersikap lembutlah kepadaku seperti ayah bersikap lembut dan selalu menjaga perasaan anak perempuan ayah lainnya. Dan teruntuk ibuku,malaikatku terimakasih atas semua kebaikan dan kasih sayangmu.

Saat ini, aku hanya bisa berdo'a untuk kalian,,semoga suatu saat nanti secepatnya akan tiba senyum bangga ayah dan ibu yang menghangatkan hati. Semoga ayah dan ibu tetap bersabar, dan berilah anakmu ini restu agar diberikan kelancaran dan kemudahan untuk membahagiakan kalian dan agar bisa segera mewujudkan mimpi-mimpi yang kalian titipkan kepadaku ☺
I luv yu Ayah, Ibu. 
Aku menyayangimu.

Nasehat Seorang Ayah Untuk Putrinya

12:42 pm 0 Comments

Putriku…
Hari ini engkau pindah kepangkuan dua tangan lelaki yang asing bagimu,
Malam ini engkau disebuah atap yang asing dirumah seorang lelaki yang belum kau kenal,
Malam ini ayah berdiri di samping tempat tidurmu yang bersih,
Tapi ayah tidak lagi mendapat lambaian rambut yang darinya tercium wangi kesucian dari atas bantal putihmu,

Saat air mata ayah deras mengalir untuk pertama kalinya dalam hidup ayah,
Hari ini wajah putri ayah telah menghilang dari pandangan ayah,
Untuk tinggal dirumah lelaki asing yang ayah tidak mengetahui kebaikan dan keburukannya,
Ayah hanya mampu berdoa agar Allah mengabulkan harapan ayah agar suamimu menjadi lelaki yang baik untuk putri ayah,
Hari ini, hati dan perasaan ayah teringat keluarga ibumu saat mereka menyerahkan putrinya kepada ayah sedangkan mereka menangis,

Dahulu ayah mengira itu tangisan bahagia atau tangisan biasa saat mengiring pengantin,
Ayah tidak tahu apa yang membuat mereka menangis kecuali pada hari ini baru ayah mengerti sebagaimana ayah sekarang menangis.
Dan apa yang menyiksa hati ayah pada saat ini sama dengan apa yang menyiksa hati mereka pada saat itu,
Juga apa yang mendera batin ayah saat menyerahkan putri ayah kepada seorang lelaki asing maka itu pula yang pernah mendera batin mereka saat itu

Dan sejujurnya wahai putriku, andaikan saat menikahi ibumu, ayah memiliki perasaan sebagaimana ayahnya Niscaya ayah akan habiskan usia ayah untuk membahagiakan ibumu sebagaimana ayah senang bila suamimu juga akan menghabiskan usianya untuk membahagiakanmu
Putriku…
Saat ini ayah sangat menyesali waktu-waktu dimana ayah mungkin pernah menyusahkan ibumu, baik yang ayah sengaja maupun tidak sengaja
Saat ini ayah membayangkan masa depanmu, ayah membayangkan dirimu pada suatu hari nanti tiba-tiba putri ayah berdiri dihadapan ayah seraya berkata

Ayah, suamiku telah meyakitiku
Maka apa yang bisa ayah perbuat??
Ayah hanya memohon kepada Allah agar tidak membalaskan kepadamu atas kesalahan yang mungkin ayah lakukan pada ibumu
Sungguh Allah Maha Pengampun dan Pengasih

Sekarang ayah mau nasehatkan kepadamu, apa saja yang akan membuat suamimu merasa tenang dan tentram di rumahnya.
Wahai putriku…
Seorang lelaki mencintai kemuliaan dan senang menampakkan keberhasilan meskipun ia belum menjadi orang yang sukses
Maka jangan sekali-kali engkau melenyapkan perasaannya akan kemuliaan dan keberhasilannya Hendaklah engkau menuntunnya dengan sikapmu yang bijak, lembut dan perilaku yang baik

Wahai putriku…
Seorang lelaki senantiasa bangga dengan istri yang mencintainya
Maka hendaklah engkau bersungguh-sungguh selalu menampakkan rasa cintamu kepadanya dihadapan keluarganya dengan perasaan cinta yang khusus kepadanya
Wahai putriku...
Seorang lelaki senantiasa bangga di depan keluarganya bahwa ia telah memilih seorang istri yang mencintainya dan menghormati mereka
Maka muliakanlah keluarganya dan sambutlah mereka dengan sambutan yang baik
Sesudah itu wahai putriku
Jika engkau dapati suamimu sedang marah, maka redakanlah kemarahannya dengan ketenanganmu Jika ia berbuat salah maka obati kesalahnya dengan kesabaranmu
Jika ia ditimpa hari-hari yang sulit, maka jadikan dadamu tempat yang luas agar ia mampu bangkit kembali
Dan jangan engkau lupa wahai putriku, dirimu adalah mahkota suamimu
Di tanganmulah engkau jadikan dirimu penuh gemerlap mutiara dan batu permata Atau engkau menjadi duri yang membuat kepalanya dan kepala ayahmu berdarah bila dirimu tidak menjaga kehormatan untuknya

Wahai putriku...
Taatlah pada suamimu laksana tanah, maka ia akan menjadi langit
Jadikan dirimu sebagai tempat tinggal baginya maka ia akan menjadi tiang bagimu
Jagalah pendengaran dan matanya agar ia tak mencium kecuali aroma wangimu, tak mendengar kecuali yang baik-baik darimu, dan tak melihat kecuali keindahan dirimu
Dan jadikan dirimu sebagaimana apa yang di senandungkan seorang suami pada istrinya
Ayah memohon kepada Allah agar senantiasa menjagamu dengan keridhaanNya, dan semoga seluruh cintaku senantiasa menyertai kalian berdua
Wahai putriku,,,
Sungguh bila wanita dicipta sebagai burung, pastilah ia burung merak
Bila dicipta sebagai binatang pastilah ia seekor rusa
Bila dicipta sebagai serangga pastilah ia kupu-kupu
Dan bila dicipta sebagai manusia, pasti ia menjadi kekasih, permaisuri, dan seorang ibu yang luar biasa

Wahai putriku...
Sungguh wanita adalah seindah-indah nikmat yang ada di muka bumi bagi lelaki
Bila wanita bukanlah sesuatu yang agung, maka takkan mungkin Allah menjadikannya bidadari Huuru’iin sebagai balasan bagi lelaki di surga
Saat ia kecil, ia membuka pintu surge bagi ayah dan ibunya
Saat dewasa, ia menyempurnakan separuh agama suaminya
Dan saat ia menjadi seorang ibu, surga ada pada ridhanya
Dan sejujurnya wahai putriku Sungguh ibumu adalah sebaik-baiknya wanita yang telah Allah anugerahkan untuk ayahmu
Bagi ayah, ibumu adalah wanita yang ada pada kisah itu
Semoga putri ayah selalu bahagia.


Sumber: Novel Hadiah Cinta Dari Istambul